Sabtu, 27 Juni 2009

Solusi Masalah Harddisk 2: Windows Rusak Parah


Kasus seputar harddisk yang sering terjadi adalah Windows di dalam harddisk tersebut rusak parah sehingga kita tidak bisa masuk ke dalamnya. Pada kasus seperti ini, satu-satunya solusi adalah melakukan instalasi ulang Windows. Masalahnya, sering kali di dalam harddisk atau partisi berisi Windows tersebut masih terdapat berbagai file penting yang harus diselamatkan. Lalu, bagaimana mengambilnya?

Gunakan aplikasi yang bootable dan bisa menjelajah (browse) file di harddisk yang bermasalah tersebut. Lagi-lagi, Anda bisa menggunakan Rescue Disk 9.0 Express yang kami bahas di bagian pertama artikel bersambung ini. Penggunaannya sangat mudah, Anda cukup mengikuti wisaya (wizard) dari menu File Transfer Wizard. Sayangnya, versi gratisan ini tidak bisa memindahkan file-file tersebut ke CD/DVD. Jadi, Anda harus menyalin file-file tersebut ke flashdisk atau harddisk eksternal.

Namun Rescue Disk Express cuma bisa bekerja dari CD. Jika Anda lebih memilih proses dari flashdisk, gunakan sistem operasi Linux portabel yang bisa booting melalui flashdisk (live-USB). Hampir semua distro Linux memiliki versi portabel, namun perlu dicatat kalau proses mounting (pengenalan isi harddisk) sering kali harus dilakukan secara manual. Karena itu kami menyarankan penggunaan distro Puppy Linux karena distro ini melakukan proses mounting secara otomatis. Ukuran Puppy Linux juga cuma 100MB, sehingga muat di flashdisk ukuran kecil sekalipun.

Aplikasi Rescue Disk 9.0 Express dapat di-donwload secara gratis di sini (46MB), sementara Puppy Linux bisa Anda dapatkan di sini (100MB). Jika tidak ingin repot men-download, kedua aplikasi tersebut tersedia di DVD InfoKomputer edisi Juni 2009.

sumber : http://www.infokomputer.com JUMAT, 12 JUNI 2009 | 12:54 WIB

Selasa, 23 Juni 2009

Kenangan Masa Lalu



Banyak kenangan masa lalu yang kusimpan saat aku masih berada di Backnang tepatnya di desa Oberbruden Germany. Saat aku menjadi pengasuh anak-anak buat orang Jerman. Istilah dalam bahasa Jerman Aupair Junge atau Kinderbetreuung. Susah dan sedih saat berada di negeri orang memang masih terngiang selalu di ingatanku. Zwibelberg tempat yang paling nyaman saat aku menyendiri, kala itu aku sedang sedih dan aku juga sering menghabiskan waktu luangku bersama Nic Noel, Noah, Fabian an Vanessa di atas bukit Zwibelberg. Di kelilingi oleh pohon Apel yang rindang bertebaran dimana-mana, serta buah Pfischi yang hemmm menggoda. Ketika musim gugur semua pohon menggugurkan daunnya dan semua buah mulai untuk di panen karena sudah saatnya dipanen. Wah asik benar deh kenangan itu. Ketia musim Sommer atau panas tiba semua bunga bermekaran, dari mulai Loewenchan, dan bunga tulip hidup bermekaran disana. Asik nan indah. Oh Tuhan kapankah aku akan menginjakkan kakiku lagi disana. Suatu keajaiban yang akan ku cari, mencari tapi tidak pasti. Aku masih berharap dengan harapan itu, susah memang untuk diwujudkan tapi aku masih berusaha keras menuju kesana.

Senin, 22 Juni 2009

Keputusan yang tepat


Dalam setiap pengambilan keputusan memang memerlukan keberanian. Susah sekali untuk menentukan pilihan yang akan kita putuskan. Sangat terharu ketika akhirnya Adikku sanggup untuk mengambil keputusan yang bijak dan baik dengan tulus iklas. Trima kasih Adikku, kau memang hebat. Kau adalah anugerah dari Alloh yang di berikan kepadaku, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memberikan yang terbaik buat keluarga kita, aku akan tunjukan kepada dunia, kepada alam semesta ini. Aku kan tunjukan pada saudara-saudara kita yang lain bahwa aku bisa dan aku bangga mempunyai adik sepertimu.
Hatiku sekarang ayem, tentram walau belum 100% tapi yang jelas ada yang mengurusi orang tua. Aku berjanji padamu aku akan melakukan yang terbaik buatmu.
Danke schoen!

Minggu, 21 Juni 2009

Bersama Irfan di Tegal

Kenangan indah bersama Irfan di Karang Jambu kabupaten Tegal.
Tenang indah dan nyaman, tempat wisata Guci, juga berada di sini, tidak jauh dari desa tempat Irfan tinggal. Jadi pingin kesana lagi. Kapan ya aku bisa main kesana lagi.


Sabtu, 20 Juni 2009

Malam Minggu

Tiap malam minggu, aku selalu di depan Laptopku, merasa kesepian hanya di temani LT yang warnanya biru. Sambil Ngenet sambil nulis blog dst. Entah kenapa aku merasa Aman dan Ayem. Semua orang bertanya padaku, kenapa kamu gak malam mingguan. Apakah kamu tidak punya pacar?
Aku tersenyum sambil tertawa sendiri dan aku juga bingung kenapa ini terjadi, yang pasti i single and verry happy seperti lagu yang di lantunkan oleh Oppy, salah satu penyayi papan atas jajaran musik pop indonesia...
Sejak putus dari pacarku, aku merasa gak ada beban untuk pergi kemana-mana, tapi satu hal yang aku sesalkan, kenapa banyak tawaran cnta itu datang trus aku tolak. Mungkin karena aku masih trauma dengan semua itu.
Sosok seorang pendamping hidup yang aku inginkan adalah seorang yang mau menerima aku apa adanya dan gak suka neko neko, gak suka cemburuan, dan gak suka menghayal. Menjalani hidup dengan kesabaran dan jalani hidup dengan enjoy walaupun itu pahit, tapi tetap tersenyum untuk semua orang.

Kamis, 18 Juni 2009

NgeHack n' Ngenet Gratis di Warnet

*Tulisan ini khusus orang-orang BeJaT yang mao nge-Net But..kantong BoLong*


Tapi AWAS jangan jadi MALING BILLING terus-terusan…Skali Ketahuan Malunya seumur Hidup loe…belum lagi kalo kena TONJOK,pastinya lebih membekas tuh (LUKA Maksudnea….)



si Maling Net



saat kamu pertama kali menyalakan komputernya dan berjalan apa yang semestinya terus pada waktu terbuka dekstop windows(saat setelah Logo Windows Muncul and tulisan WELCOME.) itu sebenarnya bisa dioperasikan tapi yang bwt kita jengkel langsung nyasar ke program billing nya(kalo Komputermya RAM 2Gb dipastikan langsung masuk Billing, kalo yg standard 216-512 mungkin ada JEDAnya sebelum masuk Billing), saat dekstop windows muncul langsung kamu tekan ALT+SHIFT+TAB tekan sampai beberapa saat lalu lepaskan sudah komputer bisa operasikan dan kita bisa ngenet gratis tapi jgn lama-lama ya nnt ketauan OPnya.coz inie bersifat HIDDEN, jadi OP ngiranya tuch Komputer g’ ada yang make…tapi sebenernya Ada Maling yang nyamar dan dengan wajah tanpa Dosa,Sok-sokan masuk ke Warnet dg Nita ao nge-HACK.


Trik lainnya…(Dapet dari Pak GooGle)>>>http://blajarh4ckomputer.blogspot.com/


billing explorer atau disingkat bX sering dipakai di warnet warnet di seluruh indonesia…. tapi banyak juga yang memakai billing racikan sendiri(buatan sendiri). dan cara yang akan saya jelaskan ini khusus untuk menghack bX saja.. jadi kalau yg mau di-hack ntu bukan warnet yang make sistem bX silahkan tidak usah dilanjutkan membacanya… program Zhider mungkin kalian pernah atau sering mendengarnya, program ini kabarnya bisa menghilangkan login screen, namun program ini sudah tdk efektif lagi dalam melawan login screen tersebut.. namun, hack technique ini bisa dipakai sbg alternatif untuk mereset timer billing kita di server menjadi nol kembali dan bayarnya semau-mau jidat kita. jadi mau 3 jam kek, 4 jam kek, terserah anda oke, sekarang syarat2nya: 1. warnet dg sistem bX tentunya. 2. tau nomor ip server, karena ini informasi penting(cara via cmd: cukup mengetikan “net view” dan akan langsung terlihat koneksi semua jaringan LAN kita, termasuk server. Trus kita ping nama server, cth: ping server_billing , trus enter ,nanti ip server akan terlihat. 3. punya software clientTest.exe cari aja di google 4. saatnya pake program clientTest.exe ketik nama server dan gunakan nomor port 1500 (default port untuk setiap warnet, atau pake aja port scanner.exe) kemudian connect 5. send perintah ini secara berurutan dan tunggu
respon dari server


NO_HACK



misalnya nomor client kalian 5 1) XJ6$con22$5$TES$ maka respon dari server: YA6$/connn$ 2) XJ6$www4$5$TES$ maka respon dari server: YA6$www4$087104104104$Warnet xxx$Jl. Siliwangi No.5 Bulan$Email info_008@yahoo.com – http://www.billingexplorer.com$087104104104$HALO$49$402 3) XJ6$data$5$ maka respon dari server: YA6$startmZ$5$2500$15$1250$30$202.155.0.10$0$0$ 4) XJ6$con$5$ maka respon dari server : sudah gak penting lagi setelah send perintah terakhir itu maka secara otomatis timer kalian di server telah direset menjadi nol. kalau kalian mau reset time lagi setelah itu, kalian tinggal send perintah terakhir.. always to remember : – jangan send perintah jika tdk ada respon dari server – usahakan si Op (operator) gak ngeliat waktu login kamu, karena bisa curiga si Op nanti kalau ngeliat time billing kamu telah di-reset – kalau dapat send balasan yang mencurigakan dari server ke kalian.saya sarankan langsung disconnect-kan clientTest kalian – ngehack billing itu memang seru plus menegangkan tapi yang harus diingat bagaimana kalau kalian berada di pihak si pemilik warnet hal tersebut dapat membuat warnet2 jadi bangkrut jadi bijaksanalah………..( apaan sih?) – satu lagi, ….banyak banget rumus rumus yang dapat digunakan di clientTest.exe yang tadi saya berikan hanya beberapa rumus saja, jadi tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat nanti kalian bisa memberi tahu saya beberapa rumus yang belum saya ketahui.. http://blajarh4ckomputer.blogspot.com


Sumber www.Unik 77.tk

Geovanni-Wundervoll

Es könnte ein Abend wie jeder sein,

Aber ist es nicht, denn du bist hier.
Du, der Beweis, dass es Wunder gibt,
und ich als dein Kavalier

Alles bleibt in Bewegung,
Alles ändert sich,
Also halt ich mich an das was den Dingen Sinn gibt,
Konzentrier mich auf dich...
OohOohOoh

Du bist wundervoll,
Egal was du machst,
Es ist wundervoll,
Wenn du weinst,weil du lachst,
Was ich sagen soll,

Weiß ich selbst nicht mehr,
Du bist geboren, um wundervoll
zu sein...

La gioia è dolore,
Hanno lo stesso sapore con te,
Se non è amore, dimmi tu cos'è
Non riesco a immaginare una
vita senza te

Alles hat sich geändert,
Das Ende der Einsamkeit,
Und was immer die Bestimmung
bestimmen will,
Wir sind das was bleibt...
OohOohOoh

Du bist wundervoll,
Egal was du machst,
Es ist wundervoll,
Wenn du weinst,weil du lachst,
Was ich sagen soll,

Weiß ich selbst nicht mehr,
Du bist geboren,um wundervoll
zu sein...

L'amore che canta,
L'amore che parla dentro di me,
Una bella parola,
ll cuore che vola finchè incontra
te....

Du bist wundervoll,
Egal was du machst,
Es ist wundervoll,
Wenn du weinst,weil du lachst,
Was ich sagen soll,

Weiß ich selbst nicht mehr,
Du bist geboren,um wundervoll
zu sein...

Du bist wundervoll
Alles was man nicht kaufen kann,
Schenkst du mir,
Ohne jemals zu fragen was
denkst du dir,

Eigentlich dabei?
Es scheint du bist geboren,
Um wundervoll zu sein...

Selasa, 16 Juni 2009

Kenapa aku merasa kehilangan murid muridku ya

Saat yang mendebarkan, hasil pengumuman Ujian ZD akan di umumkan pada hari jum'at. Baru selesai ujian sekolah dan kelulusan sudah di umumkan, tetapi masih ada lagi ujian yang belum di umumkan yaitu ujian ZD Zertifikat Deutsch.
Sebagai seorang guru saya sangat senang dan bangga ketika anak-anak saya ikut dalam ujian ZD. Mahal memang tapi bagaimanapun juga hal tersebut membuat anak anak penasaran, dan dag dig dug menanti hasil pengumuman. Kalau mereka lulus ZD mereka akan mudah untuk masuk perguruan tinggi di Jerman, tetapi kalau tidak bahkan akan susah untuk mencapainya. Itulah kendala yang masih dihadapi anak anak saat ini. Tapi saya sebagai seorang guru, saya selalu mendoakan yang terbaik buat mereka.

Kamis, 11 Juni 2009

BOKEK

Ketika mendengar kata "BOKEK" yang terpkir dalam ingatan kita pasti gak ada uang, alias uang habis. Ya itulah yang terjadi pada saya. Sampai sekarang gak ada orang yang perduli sama saya. Padahal saya sering membantu seseorang yang memang butuh uang alias meminjamkan. Hemmm tapi ya gak ada yang tahu kalau saat ini saya benar benar membutuhkan uang. Apalah daya, saya ini bukan pengemis dan bukan pula seseorang yang suka meminta kepada orang lain, kecuali dalam keaadaan tejepit. Tapi walaupun demikian saya tetap akan komitmen kepada janji, yang pernah saya ucap. Kalau saya pinjam uang ya saya pasti kembalikan tepat waktu walau uang saya sebenernya belum cukup. Tapi yang namanya Hutang memang harus dikembalikan kepada yang punya. 
Seandainya ada yang bisa ngerasa seperti itu?
jadi teringat pak Kiyai waktu khotbah jum'at. Masalah Utang. Beliau cerita. Suatu ketika ada seseorang yang meninggal dunia, tetapi dia masih Hutang dengan orang lain. Ketika itu ada yang berkata kepada shabat bahwa, si fulan yang telah meninggal tersebut masih meninggalkan hutangnya sepada seseorang, nah terus ketika Rosul mendengar hal tersebut, Rosul gak mau menyolatkan si fulan karena masih punya hutang, tapi sahabat bertanya?kenapa ya Rosul tidak menyolatkan si fulan, padahal dia orang islam, tapi rosul menjawab, kalau hutang si fulan belum di lunasi saya tidak akan ikut serta dalam sholat jenazah tsb. Wah betapa negrinya ya kalau kita punya Hutang semasa hidup tapi setelah kita mati belu sempat di bayar. Gawat kan? 
melanjutkan cerita tadi, trus kata pak kiyai ... salah satu sahabat bilang ke Rosul, wahai rosul bagaimana kalau Hutang si fulan saya tanggu dan apakah itu boleh dan bisa mengringankan beban si Fulan. Trus Rosul bilang, baiklah saya akan ikut serta shlat jenazah bersama kalian tetapi jangan lupa hutang si Fulan tadi harus di lunasi. 
bla bla bla bla ceritanya panjang samapai agak lupa
inti ceritanya yang jelas kalau kita hutang harus di lunasi, artinya ada timbal balik antara si miskin dan si kaya. Si kaya ingin membantu si miskin, tetapi si miskin juga harus bisa menepati janji jika berhutang. Kalau belum bisa melunasi ya minimal meminta tenggang waktu dengan si Kaya agar enak begituuu??   

Tidak bisa tidur

Pusing deh kalau gak bisa tidur, kenapa ya jadi kecnaduan gak bisa tidur? setiap malam seperti ini

Senin, 08 Juni 2009

Sakit Gigi

Terasa senut-senut. Rasanya gak enak pinginnya di cabut, tapi kok sayang sekali ya...

Minggu, 07 Juni 2009

Mein fauler Tag

Am Wochenende habe ich nicht viel zu tun. Aber ich stresse mich sehr. Ich unterrichte nicht aber gehe auch nicht raus. Wegens des Staus macht mir langweilig. Ich surfe aber im Internet etwas. OMG! Jeden Tag brauche ich viel Zeit zum Surfen usw. Aber es ist mir auch langweilig.................................. 

Sabtu, 06 Juni 2009

Ich schreibe etwas

Ich bin gegen 8 Uhr Morgen schon im Buero gekommen. Aber meine Schueler sind noch nicht angekommen. Wie immer sind sie zu spaet gekommen. Ich weiss das, weil sie noch im Stau bleiben. Es ist normal in jakarta zu leben. Der Stau ist wie ein Teil des Fruehstuecks. Erlich gesagt. Ich kann nicht mehr hier arbeiten. Ich bin nicht mehr daran gewoehnt. Jeden Tag denke ich immer nach. Ich habe hier keine Freunde. Ich bin wie ein Mansch, der in einer Insel allein wohnt. Sehr einsam finde ich, trozdem habe ich doch hier viele Freunde. Aber wie gesagt, kann ich nicht einfach raus gehen. Wenn es Stau gibt, bleibe ich lieber zu Hause. Dann spiele ich der Laptop. Ab und zu ist es mir ganz langweilig, ohne Manschen Kontakt zu bleiben. Aber manchmal finde ich auch gut, weil ich in der Ruhe beleiben kann.
Ich warte noch eigentlich auf meine andere Arbeit. Wo ist sie egal. Aber moechte nicht hier bzw in Jakarta arbeiten. Wenn ich noch mal Gelegenheit hatte, wuerde ich auch gern Aupair ins Ausland fliegen. Schade kann ich nicht aber zwei mal in Deutschland als Aupair werden. Das ist doch die Regel. Man kann nicht zwei mal in dem gleichen Land Aupair machen. Manchmal bin ich sehr traurig, wenn ich daran denken.

Jumat, 05 Juni 2009

Die Sitzung

So ..wie immer :) es war mir ja sehr langweilig eine Sitzung zu machen. Ich habe dann keine Ahnung gehabt.   Hahahaha, dann war ich bei der Sitzung schlaeferig.  Ich habe eingentlich schon Nase voll. Wie kann ich hier aushalten. Es gibt dann keinen Weg mehr fuer mich, hier zu aushalten. 
Hilfe! 

Kamis, 04 Juni 2009

Macet

Males bgt ketika macet. Ya itulah yang kualami sehari hari di jakarta. Kok banyak orang yang betah ya tinggal di jakarta padahal .....wekekekek jakarta gak enak padet banyak lingkungan penduduk kumuh eh tapi kok pada betah ya? aneh

Selasa, 02 Juni 2009

Gadis yang berambut pirang itu bernama Tatjana

Musim panas telah tiba, setalah sekian lama menghadapi musim semi dan yang kurasakan masih begitu dingin. Ku bertemu dengan seorang gadis dari Ukrania, dia benama Tatyana Murafkaya. Matanya yang biru dan rambutnya yang pirang terurai panjang dan bandannya yang tidak terlalu tinggi layaknya orang bule pada umumnya.

Pagi itu ku berjalan-jalan di desa Auewendwald tuk bertemu dengannya. Aku begitu penasaran dengannya, karena aku belum pernah bertemu dengannya.

“akh aku harus bertemu dengan nya:“ gerutuku dalam hati. Aku hanya mendengar cerita tersebut dari Gastmutter nya.

Akhirnya aku memberanikan diri tuk bertemu dengannya dan aku berkunjung kerumahnya.

Aku agak sedikit bingung, karena aku tidak tahu persis dimana dia tinggal. Aku mencoba memasuki rumah orang-orang bule itu satu persatu.

Pada akhirnya aku menemukan rumahnya. Familie Klingelt beralamatkan di Zwiebelbergstrs 15. Ku pencet bel berkali-kali yang ada di depan pintu rumah tersebut, tapi tidak ada jawaban.

Seketika itu datang seorang nenek tua, yang menanyaiku “Wen suchen Sie?“ dan kujawab “ Na ja ich möchte Sie fragen, ob in diesem Haus ein Au-pair Mädchen wohnt, die Tatyana heisst, ist das Wahr?. Lalu nenek tiba-tiba mengatakan, Ja stimmt! Sie wohnt da, aber dort gibt keinen Jemanden. Sie machen Urlaub nach Spanien.

Akhirnya aku kembali lagi kerumah, masih tersimpan dalam benakku penasaran yang mendalam seperti apa Tatyana? Apakah dia baik, atau kejam seperti orang-orang yang ada di sikitarku.

Dua minggu berlalu ku belum bertemu dengannya. Tanpa ku duga dan tak kusangka-sangka, hari rabu pukul 11.00 waktu Jerman ku bertemu dengannya. Dia datang ke rumah. Dengan sikap ramah, dia memperkenalkan diri padaku. „Hallo bist du Aris?“lalu dengan senyum ku jawab ja ich bin Aris, bist du Tatyana oder? Ich freue mich so sehr dich zu sehen. Ich war zu dir aber du bist nicht da! Wo warst du? „Ich war in Spanien?“

Tanpa pikir panjang kita langsung akrab dan mengobrol. Ku memperkanalkan diri bahwa aku dari Indonesia dan aku sangat rindu akan kampung halaman di Indonesia. Dia pun menasehatiku, bahwa dia pun dulu seperti aku. Hari itu kita langsung membikin janji kalau kita mau jalan-jalan, entah kemana yang penting kita keluar rumah. Setelah bebarapa bulan aku dirumah, mengurung diri bagaikan burung di dalam sangkar emas, akhirnya aku dapat terbang bebas juga, menghirup udara Jerman. Bebas lepas, melayang dan aku juga menikmati betapa indahnya di dunia luar sana, aku bisa merasakan bagaimana kehidupan Aupair yang sebenarnya.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@


Bunga-bunga bermekaran, dimana-dimana, baik yang ditanam di pot saat musim dingin, dan tumbuh saat musim semi. Atapun rumput-rumput yang berbunga kuning, tanpa sengaja ditanam. Bahkan Löwenchan juga berbunga. Alangkah indahnya. Semua mekar dan menebarkan harum mewangi bunga, membuat lebah Wespe mengerumuninya, tuk mengambil sarinya, yang akan dijadikan madu olehnya. Lebah-lebah itu terbang hingap kesana kemari sambil membawa sari bunga.

Indahnya musim semi yang kurasakan di Jerman, membuatku sedikit lupa akan Indonesia, yang jauh di ujung timur dunia ini. Negara dengan seribu pulau, dan berbagai nuasa etnik budayannya.

Walaupun musim semi sudah dimulai, dan matahari keluar dari peraduannya, tapi bagiku udara disini masih sangat dingin. Aku belum terbiasa dan masih menyesuaikan dengan ligkungan disekitarnya. Ku kenakan switer pemberian Steffen, Gastvater ku di Awendwald. Walaupun switer tersebut sedikit kebesaran, aku tetap memakainya. Aku tidak mau menanggung resiko kedinginan di luar.

„Kring-kring-kring“ telepon berdering, tak ada seorangpun yang mengangkatnya. Aku bingung, entah itu dari siapa yang jelas aku masih agak begitu takut untuk mengangkatnya. Aku takut, jika aku tak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan lewat telpon. Maklum aku baru pertama kali di jerman dan belum isa bersosialisasi dengan siapa pun kecuali dengan Gasfamilieku dan Tatyana.

Hari itu memang benar-benar tak ada seorangpun yang berada di rumah. Akhirnya aku memberanikan diri untuk turun ke bawah dan mengangkat telepon. Kamarku berada dilantai atas dan jika telpon berdering aku harus siap-siap untuk turun ke bawah, karena di atas tidak ada telpon.

kring-kring,kring“ ..... ku angkat telpon yang berdering dan ku jawab.

„Hallo, Aris Guten Morgen, wer ist da?“

„Hallo Aris, wie geht es dir? Bin Tatyana, deine Nachbarin“.

„Hallo Tatyana, mir geht ganz gut, danke und dir? Tanyaku balik

„Mir geht auch gut, danke. Hast du heute etwas vor?“

„Nein,“ jawabku singkat

„Ok, ich komme zu dir jetzt ja,“

Tatyana ingin berkunjung ke rumah, aku pun senang sekali. Kebetulan aku gak punya teman. Aku senang karena Tatyana selalu mengajakku jalan-jalan. Gadis manis berambut pirang ini memang energik, dan ramah. Sopan santun dan tutur katanya menyenangkan dan membuat para kaum Adam terpesona olehnya. Matanya yang biru dan hidungnya yang mancung bak Cleopatra. Cantik dan mempesono. Aku harus bersiap-siap menyambutnya.

Aku harus cuci muka, dan membasahi rambutku yang ikal ini dengan air. Maklum selama di Jerman aku jarang mandi. Karena aku jarang berkeringat, mandi pun kadang-kadang tiga hari sekali. Aku pikir-pikir memamng agak sedikit jorok sich, tapi bagaimana lagi. Aku harus menghemat air, karena di Jerman air sangat mahal. Dan air pun di sana sangat higienis, aku berkali-kali minum air langsung dari kran. Tapi kran yang airnya dingin.

„ting-tong“ bel berbuyi, pasti Tatyana pikirku.

Aku langsung keluar dari kamar mandi, dan buru-buru membukakan pintu. Langsung aku berjabat tangan dengannya. Dan langsung ku persilakan masuk.

„Komm rain!“ ku ajak masuk ke dalam rumah

„ Ok, ich komme rain“

Akhirnya kami bercerita tentang pengalamannya selama ia tinggal di Jerman. Wah sangat banyak sekali pengalamanya. Aku sangat senang dengan cerita-ceritanya. Kedatangan dia ketempatku adalah mengajakku untuk pergi ke Backnang, kota kecil di utara Stuttgart. Kira-kira 7Km dari Auwendwald jaraknya. Dia mengajaku untuk makan es krim bersama. Tapi aku bingung, karena aku belum pernah kesana dan harus naik apa? Sebelum aku bertanya soal itu, dia langsung mengatakan.

Wir fahren mit dem Fahrrad, ist das ok Aris?“ Usulnya cemerlang

„Ok kein Problem, Ich hab auch Fahrrad, da unten, aber das gehört Steffen, meine Gastvater. Aber ich kann das leihen.“ Jawabku dengan senang hati

Kami sepakat, walaupun jarak dari Auwendwald ke Backnang 7Km, kami siap menempuhnya dengan bersepeda. Aku memang ingin berjalan-jalan keluar rumah, suntuk seharian di dalam kamar. Tidak ada kerjaan. Hari ini memang libur, dan aku bebas kemanapun tanpa ada yang menghalangi.

Perjalanan yang lumayang melelahkan, kami tempuh. Terus dan terus mengayuh sepeda, walaupun jalan yang kami lalui penuh dengan tanjakan. Kami tetap menikmati, apalagi ketika aku melihat Tatyana yang bersemangat menggeos sepedanya dengan penuh harapan segera sampai ke Backnang, daerah tujuan kami.

Backnang adalah sebuah kota kecil, konon cerita dari dosenku yang ada di Jerman, bahwa Hörsch Köhler Presiden Jerman lahir disana. Sangat mengesankan ketika aku datang ke kota itu. Bagaimana tidak. Backnang memang kecil tapi bagiku kota ini sangat menarik. Banyak penjual Kebab Turki dan banyak juga orang-orang Turki yang berjualan di sana. Aku sering menghabiskan waktuku di Stadtbücherei (atau perpustakaan kota). Tempat yang nyaman untuk membaca buku-buku dan juga tempat menghilangkan rasa jenuhku setelah aku kerja selama satu pekan......

Menggapai Mimpi

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB dan aku masih terpaku di depan meja belajarku yang kayunya telah usang dan lapuk. Khusus malam ini sengaja aku tidur agak larut, besok adalah hari terakhirku menempuh ujian akhir semester. Aku tidak boleh bermanja-manja “ Gab Niemals auf! 1”. Sebuah kalimat yang aku tulis dalam ukuran besar di karton putih dan ku pasang di depan meja bejarku agar aku lebih bersemangat dalam belajar. Aku tidak boleh menyerah! Mempelajari bahasa Jerman bukanlah suatu hal yang mudah, aku harus hafal artikel seluruh kata benda dalam bahasa Jerman, “der die atau-pun das 2” dan se-abreg grammatik bahasa Jerman yang seakan-akan memutar otakku. “ Ich versuchte immer 3” aku selalu berusaha.

Kuputar-putar gelombang radio kecilku yang selalu duduk manis di sudut meja belajarku, dan kucari lagu yang pas untuk menemani belajarku. Sebuah lagu sendu yang dinyayikan oleh Audy rupanya mampu melenakan telingaku. Merdu sekali suaranya. Dengan ditemani radio kecilku, kulahap semua soal yang ada di “Arbeitsbuch 4“ buku latihan bahasa Jerman yang sudah menjadi teman belajarku.

Kriiiiiiiiiiiiiingggg, suara berisik itu rupanya datang dari jam wekerku. Pukul 04.30 WIB, dengan cepat kumatikan jam weker itu. Terlalu semangat belajar sampai-sampai aku tertidur di meja belajar. “Kasihan tempat tidurku, semalaman dia tidur sendirian”.

Kuputar kran kamar mandi, airnya sungguh dingin tapi sangat menyejukkan. Segera ku ambil wudhu dan menghadap Allah SWT, kekasihku tercinta. Kupinta padanya segala kemudahan agar dapat menyelesaikan ujian akhir semester dengan baik.

Aku tidak bisa berlama-lama di kamar mandi, maklum banyak yang antri. Semburat sinar matahari sudah tak sabar memamerkan keindahannya “Subahanallah“ tak seorangpun mampu menandingi kebesaran Mu ya Allah.

Segera kunyalakan kompor minyak di dapur kos-kosanku, ku rebus mie instan yang sudah menjadi kebiasaan yang wajib tiap tanggal tua. Bapak belum juga mengirim uang bulanan buatku. Tak apalah, aku memang harus bersabar, karena orang yang sabar selalu disayang Allah.

Ich habe eine Prüfung fertig gemacht 5“. Kurasakan kelegaan yang begitu dalam. Akhirnya semua berakhir dengan baik. Kubimbing langkahku, agar ku tetap di tepian gedung perpustakaan pusat, yang sudah tampak dari kejahuan. Aku memang harus kesana, orang seperti aku mana mungkin bisa membeli buku perkuliahan, untuk makan saja pas-pasan. Aku ini anak seorang buruh di Lampung keturunan Jawa, yang datang ke Jogjakarta untuk menggampai mimpi ingin menjadi seorang yang sukses, ku kembalikan dua buku yang ku pinjam dua minggu yang lalu. Suasana perpustakaan yang hiruk pikuk membuatku gerah, segera ku ambil tas yang aku titipkan diruang penitipan, rasanya aku ingin keluar dari gedung ini.

Matahari di luar terasa amat panas, sinarnya menyengat kulitku yang hitam. Entah kenapa kulit ini tak pernah menjadi putih atau mungkin sedikit coklat. Mungkin hal itu disebakan karena kulitku mengandung banyak zat “ Pigmen“. Tak apalah ini bukan suatu kesalahan, biar hitam yang penting kan manis, baik hati, dan tidak sombong.

Kutelusuri jalan kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kampus terindah dan ternyaman yang pernah ku dapati,walaupun sedikit kotor disalah satu sudutnya. Mungkin agak susah bagi pak Bon untuk merawat kampus seluas ini.

Pikiranku melayang layang seiring dengan langkahku yang tak tahu arah. Terbayang wajah Bapak, Ibu, kakak-kakakku serta adiku di Lampung. Tempat nun jauh di sebelah barat pulau Jawa, bahkan terlalu jauh untuk dijangkau olehku saat ini. Teringat terakhir aku pulang ke rumah kira-kira tiga bulan yang lalu. Keadaannya begitu memperihatinkan, sungguh sangat memperihatinkan. Bapakku telah menjual sawah, satu-satunya harta kami demi membiayai kuliah ku. Ibupun membuka jahitan, pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan. Mereka bekerja keras membanting tulang demi tetap berlangsungnya hidup, hidup yang tak selamanya indah, demi kami anak-anaknya. “ Ya Allah kenapa kesengsaraan selalu melilit kehidupan kami“.

Tak terasa air mataku menetes mengingat penderitaan yang kurasakan, “kapan ini kan berakhir“ pikirku. Selalu terbayang wajah Bapak, ketika kami berdua bersama-sama menjual mainan anak-anak, berjalan menyelusuri dan berharap ada yang membeli serta tertarik membeli mainan-mainan itu. Kulihat wajah Bapak penuh keriput, tulang pipinya menonjol, nafasnya pun tersengal-sengal. Bapak pasti merasa capek dan cemas karena dagangannya tidak laku. Cobaan ini begitu berat, tapi aku selalu yakin bahwa Allah menyimpan rahasia dibalik kesengsaraan ini. Allah tidak mungkin memberi cobaan yang tidak bisa diatasi oleh makhluknya, karena Allah sayang kepada hamba-hambanya. “ Bapak, Ibu percayalah padaku suatu hari nanti, aku akan membanggakan kalian berdua. Do’a-kan anakmu ini.

Dorrrrrr!!!! Suara keras itu mengagetkanku. Lamunanku buyar dibuatnya. Kutengok makhluk yang membuat jantungku hampir copot. Ternyata Nela, teman kecilku di kelas ( tubuhnya kecil dan imut-imut). “ Lagi ngapain Fer?“ kok sendirian? “Bete ya“?“ Gimana tadi ujiannya?“ bisa nggak?” Nela memang seperti itu, selalu mempunyai se-gudang pertanyaan, dan sepertinya mulutnya tidak bisa diam. Baru saja mau kujawab pertanyaan-pertanyaan itu, dia sudah mengajukan pertanyaan lagi. “Sudahlah Fer, gak usah dipikirin” kalau ada masalah cerita aja ke aku “mau nggak?”. Kalau ada masalah pribadi maupun masalah kuliah aku memang sering berbagi dengan teman kecilku ini, bahkan kami mendiskusikan hal itu sampai berjam-jam.

Akhirnya kuceritakan semua masalahku dan kecemasanku, tidak bisa mengikuti semester genap ini, karena Bapakku tidak punya banyak uang untuk membayar biaya semester genap. Kalaupun bisa mungkin hanya setengahnya. Bagaimana yang setengahnya lagi?hal tersebut membuatku putus asa, bagaimana Bapakku memperoleh uang sebanyak itu. Padahal uang Semesteran harus dibayar tiga minggu mendatang. Aku sudah kehilangan akal. Sepertinya Nela ibah padaku. “ Kamu jangan sedih gitu dong Fer? Kalau kamu berusaha dan berdo’a pasti Allah akan menunjukkan jalan keluarnya, hidup adalah perjuangan“ Hier ist der Anfang von einem Krieg 6 “ Kamu harus semangat, jangan pernah menjadi orang yang kalah sebelum berperang“ Nasehat Nela benar juga, aku harus semangat dalam menghadapi masalah ini, orang suksespun, pernah menderita, pernah menangis dan pernah punya masalah.. Semangat Fer! Maju terus pantang mundur!!, kedengarannya seperti perang saja, tapi ini adalah awal dari perjuanganmu. Maju….!!!!

Kukuras pikiranku layaknya menguras bak kamar mandi. Bagaimna memperoleh tambahan uang? Tentunya uang halal, yang di ridhoi oleh Allah SWT, tapi pikiranku buntu dan tak tahu harus berbuat apa. Ku ambil wudhu dan lalu aku sholat Isya, tak lupa ku meminta kepada Nya kekuatan agar aku bisa mengatasi masalah ini. Udara malam begitu dingin, sekan menusuk-nusuk semua tulang yang ada dibadanku. Perutkupun sudah mulai konsel multi musik, ada keroncong, dangdut, pop bahkan hard rock. Aku memang lapar sejak tadi siang, karena hanya mie instan yang menjadi sarapanku. Sengaja kutahan rasa lapar ini sampai malam karena jatah makanku dua kali dalam sehari. Selain makan, aku harus membayar uang kos, listrik belum lagi iuran sampah tiap bulannya.

Kulangkahkan kakiku menuju warung pak Parman. Sebuah warung yang terletak tak jauh dari kos ku. Warung itu terlihat lenggang dari pengunjung, hal yang bisa karena sekarang sudah pukul 21.00 wib. Biasanya anak-anak kos di tempatku mencari makanan jam lima sore atau setelah sholat magrib.

“Nasi sayur pak” pesanku pada pak Parman. “Minumnya apa Fer?” “Biasa Pak, air putih”. Aku memang selalu minum air putih, setiap makan di warung pak Parman. Selain sehat aku juga dapat menghemat uang. Kulahap habis makannan ku nasi sayur dan sepotong tempe goreng lezat sekali. Konser multi musik di dalam perutku segera menutup acaranya. “Alhamdulillah kenyang rasanya” Selesai Fer ujianmu” pak Parman bertanya kepadaku. Kami memang sudah lama saling kenal. “Sudah pak!” jawabku dengan semangat. “Bagus” jawab pak Parman. “ Tidak pulang kau ke Lampung?” Tidak pak, saya tidak punya uang” dengan polosnya ku jawab pertanyaan tersebut. Sesaat kamipun terdiam. Kulihat pak Parman sibuk sekali, dia mengelap meja, mencuci piring, belum lagi melayani pembeli.

“Mau tidak, bekerja di sini membantu bapak, mengisi liburan dengan mencari uang saku tambahan”. Ucapnya memacah keheningan. Aku serasa tidak percaya, apa yang baru saja aku dengar. Pucuk dicinta ulam tiba. Begitu kata pepatah. “ Mau Pak!” jawabku penuh harap. Mata pak Parman berbinar, rupanya dia sangat senang dengan keputusanku ini. “ Kau tidak malu jika kau kusuruh mencuci piring dan gelas, mengelap meja serta menggoreng tempe?“ „ Tidak Pak“ jawab ku.“ Allah tahu pekerjaan mana yan mulia dan pekerjaan mana yang tidak mulia“ Pak Parman menepuk-nepuk bahuku. “ Kau memang anak baik“ Katanya.

Hari-hari di warung pak Parman sungguh sangat menyenangkan, ini merupakan pengalaman yang tidak pernah aku lupakan. Bahkan pak Parman memberi aku jatah makan tiga kali dalam sehari, dengan demikian aku dapat menyimpan uang makanku yang dikirim orang tuaku tiap bulan, serta aku disini dapat menikmati uang hasil keringatku sendiri. Nela pun kadang-kadang berkunjung untuk sekedar makan tempe goreng, atau sekedar melihatku menggoreng tempe. Dia pun kerapkali mentertawakanku, biarlah mungkin cara menggorengku agak sedikit terlihat kaku, sehingga Nela menganggap hal tersebut menjadi daya tarik yang lucu.

Pak Parman sangat baik padaku, bahkan ia sudah menganggapku seperti anak sendiri. Upah yang diberikannya padaku lebih dari cukup. Dengan begitu aku bisa membayar kekurangan uang semester. Uang semester yang dikirim Bapakku, ditambah dengan uang hasil tabunganku selama satu semester, serta uang makan bulan ini yang tidak aku pakai, dan upah kerja di warung pak Parman. Alhamdulillah ya Allah, tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur padamu.

Indah sekali hari ini, kunikmati semester baru, bertemu dengan teman-teman, dan para dosen. “Bapak ku berhasil“, ucapku dalam hati. Kurebahkan senyumanu selalu, bukan karena apa-apa, AKU HANYA BAHAGIA. Bahagia dengan Indeks Pestasiku yang semakin meningkat, bahagia karena aku dapat menyelesaikan segala permasalahanku. Hanya satu kalimat pendek yang dapat aku ucapkan. “ Terima kasih ya Allah “ Hidup itu indah.

Keterangan,

1. Jangan penah menyerah

2. Artikel dalam bahasa Jerman

3. Aku selalu mencoba

4. Buku latihan

5. Saya telah menyelesaikan ujian saya

6. Disini adalah awal dari perjuangan