Kamis, 11 Juni 2009

BOKEK

Ketika mendengar kata "BOKEK" yang terpkir dalam ingatan kita pasti gak ada uang, alias uang habis. Ya itulah yang terjadi pada saya. Sampai sekarang gak ada orang yang perduli sama saya. Padahal saya sering membantu seseorang yang memang butuh uang alias meminjamkan. Hemmm tapi ya gak ada yang tahu kalau saat ini saya benar benar membutuhkan uang. Apalah daya, saya ini bukan pengemis dan bukan pula seseorang yang suka meminta kepada orang lain, kecuali dalam keaadaan tejepit. Tapi walaupun demikian saya tetap akan komitmen kepada janji, yang pernah saya ucap. Kalau saya pinjam uang ya saya pasti kembalikan tepat waktu walau uang saya sebenernya belum cukup. Tapi yang namanya Hutang memang harus dikembalikan kepada yang punya. 
Seandainya ada yang bisa ngerasa seperti itu?
jadi teringat pak Kiyai waktu khotbah jum'at. Masalah Utang. Beliau cerita. Suatu ketika ada seseorang yang meninggal dunia, tetapi dia masih Hutang dengan orang lain. Ketika itu ada yang berkata kepada shabat bahwa, si fulan yang telah meninggal tersebut masih meninggalkan hutangnya sepada seseorang, nah terus ketika Rosul mendengar hal tersebut, Rosul gak mau menyolatkan si fulan karena masih punya hutang, tapi sahabat bertanya?kenapa ya Rosul tidak menyolatkan si fulan, padahal dia orang islam, tapi rosul menjawab, kalau hutang si fulan belum di lunasi saya tidak akan ikut serta dalam sholat jenazah tsb. Wah betapa negrinya ya kalau kita punya Hutang semasa hidup tapi setelah kita mati belu sempat di bayar. Gawat kan? 
melanjutkan cerita tadi, trus kata pak kiyai ... salah satu sahabat bilang ke Rosul, wahai rosul bagaimana kalau Hutang si fulan saya tanggu dan apakah itu boleh dan bisa mengringankan beban si Fulan. Trus Rosul bilang, baiklah saya akan ikut serta shlat jenazah bersama kalian tetapi jangan lupa hutang si Fulan tadi harus di lunasi. 
bla bla bla bla ceritanya panjang samapai agak lupa
inti ceritanya yang jelas kalau kita hutang harus di lunasi, artinya ada timbal balik antara si miskin dan si kaya. Si kaya ingin membantu si miskin, tetapi si miskin juga harus bisa menepati janji jika berhutang. Kalau belum bisa melunasi ya minimal meminta tenggang waktu dengan si Kaya agar enak begituuu??   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar